Kisah dari sebatang Pensil

Seorang kakak sedang menulis sebuah puisi, adik tersayangnya ada disampingnya, lalu sang adik bertanya, “Kakak lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?”. Mendengar pertanyaan si adik, sang Kakak berhenti menulis dan berkata kepada adiknya,

“Sebenarnya Kakak sedang menulis tentang adik, tapi ada yang lebih penting dari isi puisi ini yaitu pensil yang kakak pakai ini. Kakak harap nanti adik harus menjadi seperti pensil ini”, ujar si kakak lagi. Mendengar jawaban sang kakak yang sedikit membingungkan ini, si adik kemudian melihat pensil tersebut dan dalam keadaan masih sedikit bingung, lantas si adik bertanya kembali kepada kakaknya ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang dipakai kakaknya.

“Tapi kak, sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya”, kata si adik.

Si kakak kemudian menjawab sambil tersenyum, “Itu semua tergantung bagaimana adik melihat pensil ini. Sebatang pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, jika 5 kualitas sebatang pensil ini dijadikan 5 prinsip di dalam hidup ini oleh adik”.
Lantas si kakak kemudian menjelaskan dengan seksama 5 kualitas dari sebuah pensil tersebut :

Pertama :
Pensil mengingatkan adik kalau adik bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, adik jangan pernah lupa kalau ada “tangan” yang selalu membimbing langkah adik dalam hidup ini. Kita menyebutnya Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya.

Kedua :
Dalam proses menulis puisi, kakak kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil Kakak. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan adik, dalam hidup ini adik harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik.

Ketiga :
Pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar.

Keempat :
Bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu.

Kelima :
Sebuah pensil selalu meninggalkan tanda atau goresan. Seperti juga adik, adik harus sadar kalau apapun yang adik perbuat dalam hidup ini akan tinggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan.


| Cerpen pesan moral, Karya : Mr. Iwan S. (02/02/2016) |

Silahkan bagikan ini ke :

Posting di

Rekomendasi Lainnya

Apakah itu Hari Pahlawan?

Haiiii… Jumpa lagi,,… Eh, sekarang masih suasana Hari Pahlawan ya? Apa sih Hari Pahlawan itu?Menjelaskan…

Silahkan bagikan ini ke :

Lanjutkan membaca »

Menulis Puisi

Haloooo… Jumpa lagi…. Kali ini kakak akan membahas MENULIS PUISI. Sebelum memulai, kita bahas dahulu…

Silahkan bagikan ini ke :

Lanjutkan membaca »

Mengenalkan MATEMATIKA Melalui Dongeng

Apa yang ada dalam pikiran anak-anak ketika mendengar kata Matematika? Apa yang akan dikatakan oleh…

Silahkan bagikan ini ke :

Lanjutkan membaca »

Mengenal Sistem Tata Surya dan Jumlah Planet

Tata surya adalah adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang, yakni matahari, serta semua…

Silahkan bagikan ini ke :

Lanjutkan membaca »

Si Kaya yang Miskin

Satu hari, seorang ayah yang berasal dari keluarga kaya membawa anaknya dalam satu perjalanan keliling…

Silahkan bagikan ini ke :

Lanjutkan membaca »

Apakah itu “Artikel” ?

Menurut Wikipedia, “ARTIKEL” adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan…

Silahkan bagikan ini ke :

Lanjutkan membaca »

Kisah dari sebatang Pensil

Seorang kakak sedang menulis sebuah puisi, adik tersayangnya ada disampingnya, lalu sang adik bertanya, “Kakak…

Silahkan bagikan ini ke :

Lanjutkan membaca »