Haloooo… Jumpa lagi…. Kali ini kakak akan membahas MENULIS PUISI. Sebelum memulai, kita bahas dahulu apa perbedaan antara puisi dan artikel?

Sebuah artikel biasanya ditulis dalam bentuk prosa dan memiliki dimensi satu tujuan, penyampaian informasi, ataupun pesan moral. Penulisannya pun detail dan sebisa mungkin orang yang membacanya cepat mengerti, dan tentunya tulisannya menjadi sangat panjang terdiri dari beberapa kalimat. Orang yang membuatnya biasa disebut “penulis”.

Puisi adalah tulisan tiga dimensi, yang tiga dimensinya adalah rasa, bunyi, dan sugesti. Sebuah puisi biasanya memakai kata-kata yang indah ataupun ungkapan yang kadang-kadang sulit dimengerti hanya dengan sekali membaca. Penulisan puisi biasanya sangat pendek, bahkan hanya beberapa baris saja, tetapi pembaca mengerti maksud dari isi puisi tersebut. Orang yang membuatnya biasa disebut “penyair”.

Untuk memahami perbedaannya, bayangkan seorang siswa akan menulis artikel atau cerpen tentang sahabatnya yang sedang sedih, lalu dia berusaha untuk menghiburnya sampai akhirnya sahabatnya bisa terhibur dan tersenyum lagi. Bisa dibayangkan, siswa tersebut harus menulis banyak sekali kalimat agar pembaca mengerti alurnya,

Dengan versi puisi kita membuatnya lebih singkat, lebih indah, membaca dengan rasa, tekanan nada pada setiap kata, itulah kenapa puisi termasuk kedalam salah satu “seni”. Contoh puisi sederhana ditulis sendiri oleh kakak yang berpedoman pada rencana cerpen yang akan di buat siswa diatas :

PUISI MATAHARI

Puisi ini aku pinjam dari mentari pagi tadi,
Aku bacakan pada embun yang murung,
Menghibur bersama rumput ilalang…

Se-selesainya,

Aku kembalikan puisi ini pada mentari,
Agar besok pagi dapat aku bacakan,
Pada embun yang mungkin sudah tersenyum…

Hmmmm…. mudah bukan? Ayo kita belajar menulis puisi, tentunya nanti kita akan mendapat sebutan “penyair”.
Contoh salah puisi made in kakak lagi, cobalah dibaca dengan penuh perasaan, dengan nada yang sesuai dengan kata-katanya, hingga menimbulkan sugesti (pengaruh hingga terbawa suasana).

WANITA PERKASA

Dentang nafasmu menyeruak hari hingga senja
Tak ada lelah menggores diwajah ayumu
Tak ada sesal kala semua harus kau lalui
Langkah itu terus berjalan untukku

Desah mimpimu berlari mengejar bintang
Berharap aku menjadi mutiara indahmu
Dalam semua peran yang kau mainkan di bumi
Dan inilah peran terbaikmu

Dalam lelah kau rangkai kata bijak untukku
Mengurai senyum disetiap perjalananku
Mendera do’a disetiap detik nafasku
Kau memang berlian dihatiku

Relung hatimu begitu indah
Hingga aku tak sanggup menggapai dalamnya
Derai air matamu menguntai sebuah harap
Di setiap do’a-do’amu

Aku hanya ingin menjadi sebuah impian untukmu
Membopong semua mimpimu dalam pundakku
Jangan benci aku…
Jika aku membuatmu menangis..

…Ibu…

Hmmmm…. ada yang menitikkan air mata? 🙂

Disini kakak tidak ada maksud bahwa puisi lebih baik daripada sebuah artikel, cerpen atau karya-karya tulisan lainnya, semua karya tulisan ada porsi dan tempatnya masing-masing dan tentunya semuanya baik. Disini kakak hanya mengajak dan memberikan masukan bagaimana membuat puisi.

Salam… kita jumpa lagi di lain waktu dengan bahasan lain tentunya 🙂

Penulis dan Penyair : Mr. Iwan S. – 03/11/2023